
CUAN128 – Pembalap Rookie KTM, Pedro Acosta, memberikan tanggapannya terkait Marc Marquez dan Francesco Bagnaia yang difavoritkan juara MotoGP 2025.
Perlu diakui bahwa Marquez telah mendominasi dua seri awal MotoGP 2025.
Bahkan, The Baby Alien nyaris hattrick podium andai tak tergelincir di MotoGP Amerika 2025.
Tak heran jika pembalap tim Lenovo Ducati itu pun dijagokan meraih gelar juara ketujuhnya di MotoGP.
Meski ada nama Alex Marquez, tetapi pesaing utama Marquez justru rekan setimnya sendiri yakni Francesco Bagnaia.
Pecco kembali menemukan jati dirinya usai menempati podium pertama di Circuit of The Americas (COTA), Austin, Amerika.
Alex memang memuncaki klasemen, tetapi Marquez dan Pecco yang lebih difavoritkan meraih titel juara.
Seolah tak terima dua seniornya menjadi spotlight, Pedro Acosta menegaskan bahwa musim masih panjang.
Pembalap Rookie dari KTM itu tak ingin buru-buru membahas soal gelar juara.
“Kita tidak boleh langsung memahkotai sang raja (soal favorit Marquez dan Bagnaia favorit juara), satu musim itu panjang,” kata Pedro dikutip Juara.net dari Speedweek.
Pedro juga menolak apabila Ducati jadi destinasi pabrikan terbaik di tengah kemunduran pabrikan lain termasuk KTM.
Menurutnya, semua bisa bersaing karena musim masih panjang.

“Banyak orang membicarakan mereka sebagai tim impian.”
“Namun dalam kehidupan nyata, tidak ada yang namanya tim impian.”
“Kamu tidak bisa memiliki dua orang nomor satu dalam satu kotak,” jelasnya.
Diakui Pedro, saat ini ia mulai terasah pada tahun keduanya di MotoGP.
Secara fisik, ya, tetapi itu juga karena saya sekarang sedikit lebih tua, yang membuatnya lebih mudah.”
“Di usia 19, sulit untuk membangun otot. Saya juga merasa mental saya sudah membaik dan sekarang jauh lebih tenang.”
“Saya memiliki seseorang di sisi saya yang membantu saya memahami apa yang sedang terjadi dan bagaimana menghadapinya,” tutur Pedro.
Pembalap asal Spanyol itu juga memiliki mentor yang mumpuni sekaliber Valentino Rossi.
Kendati tidak ditangani langsung oleh Rossi, tetapi Pedro rutin menjalani latihan di tempat The Doctor tiap musim dingin.
Hal tersebut memberikan hubungan yang baik antara dirinya dan Rossi.
“Hubungan kami (Rossi dan Pedro) selalu baik-baik saja,” ucap Pedro.
“Musim pertama saya di kejuaraan adalah musim terakhirnya, saya membalap di tempat pelatihan akademinya setiap tahun.”
“Itu menyenangkan, kami memiliki hubungan yang baik dan terbuka,” pungkasnya.
Kini, Pedro tengah berusaha menemukan settingan terbaik bersama tim Red Bull KTM Factory Racing.
Setelah gagal finish di Austin, perwakilan Pedro menuntut adanya perbaikan dari tim KTM.
Pendahulu KTM, Francesco Guidotti, menyebut bakal ada perombakan di manajemen KTM.
“Dalam dua bulan ke depan, kemungkinan besar akan ada perubahan manajemen di KTM, yang bisa membuka menyelesaikan situasi ini,” ucap Guidotti.
Hal tersebut diharapkan memberi angin segar untuk Pedro di seri berikutnya.