
Jakarta – Slot agcor Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi menolak negosiasi langsung dengan Amerika Serikat dan menyebutnya sebagai “tidak berarti”. Hal ini disampaikan setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan ia lebih suka pembicaraan langsung dengan republik Islam tersebut.
Bulan lalu, Trump meminta Teheran untuk mengadakan negosiasi mengenai program nuklirnya dengan Washington, tetapi mengancam akan mengebom Iran jika diplomasi gagal.
Pada hari Kamis lalu, presiden AS tersebut mengatakan ia lebih suka mengadakan “pembicaraan langsung” dengan Iran.
“Saya pikir itu berjalan lebih cepat dan Anda memahami pihak lain jauh lebih baik daripada jika Anda menggunakan perantara,” katanya.
Namun pada hari Minggu (6/4), Araghchi mengatakan “negosiasi langsung tidak akan berarti apa-apa dengan pihak yang terus-menerus mengancam akan menggunakan kekerasan yang melanggar Piagam PBB dan yang menyatakan posisi yang bertentangan dari berbagai pejabatnya”.
“Kami tetap berkomitmen pada diplomasi dan siap untuk mencoba jalur negosiasi tidak langsung,” tambahnya, menurut pernyataan kementerian luar negeri Iran.
“Iran terus mempersiapkan diri untuk semua kemungkinan atau kemungkinan kejadian, dan sebagaimana seriusnya dalam diplomasi dan negosiasi, Iran juga akan bersikap tegas dan serius dalam membela kepentingan dan kedaulatan nasionalnya,” kata Araghchi.
Sebelumnya pada hari Sabtu lalu, Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengatakan negaranya bersedia untuk terlibat dalam dialog dengan AS “dengan kedudukan yang setara”.
Ia juga mempertanyakan ketulusan Washington dalam menyerukan negosiasi, dengan mengatakan “jika Anda menginginkan negosiasi, lalu apa gunanya mengancam?”
Diketahui bahwa negara-negara Barat, yang dipimpin oleh Amerika Serikat, selama beberapa dekade menuduh Teheran berusaha memperoleh senjata nuklir.
Iran menolak tuduhan tersebut dan menegaskan bahwa aktivitas nuklirnya semata-mata ditujukan untuk tujuan sipil.
Pada hari Sabtu, Hossein Salami, kepala Korps Garda Revolusi Islam, mengatakan negaranya “siap” untuk perang.
“Kami sama sekali tidak khawatir tentang perang. Kami tidak akan menjadi pemrakarsa perang, tetapi kami siap untuk perang apa pun,” demikian kantor berita resmi Iran, IRNA melaporkan pernyataannya.